Pendidikan

17 Kelebihan dan Kekurangan Project Based Learning pada Pembelajaran

Mengetahui Kelebihan dan Kekurangan Project Based Learning merupakan langkah terbaik sebelum menerapkan model pembelajaran tersebut dalam kegiatan belajar mengajar sehari-hari.

Kehilangan pengetahuan atau learning loss menjadi salah satu dampak di dunia pendidikan akibat pendidik yang tidak menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi dan peserta didik yang tidak bisa menerima metode pembelajaran yang berubah-ubah.

PjBL merupakan model serba ada / serba bisa yang melibatkan pembelajaran kontekstual, investigasi/ inkuiri, dan pemecahan masalah yang berdampak baik untuk kompetensi peserta didik.

Sehingga penting bagi pendidik untuk mempertimbangkan kebutuhan siswa dan tujuan pembelajaran sebelum memutuskan apakah model pembelajaran ini cocok dalam konteks pembelajaran tertentu.

Nah, sebelum menerapkan model pembelajaran ini kepada siswa sebaiknya kenali kelebihan dan kekurangan project based learning ini terhadap pembelajaran

Pengertian Project Based Learning

Pengertian Project Based Learning
Pengertian Project Based Learning

Menurut George Lucas Education (2005) mendefenisikan pendekatan pembelajaran yang dinamis dimana siswa secara akitf mengeksplorasi masalah di dunia nyata, memberikan tantangan, dan mempemperoleh pengetahuan yang lebih mendalam.

Sementara Fathurrohman (2016) mengatakan pembelajaran berbasis proyek atau project based learning adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek atau kegiatan sebagai sarana pembelajaran untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Berdasarkan kedua defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa, Project based learning atau PjBL merupakan model pembelajaran yang terpusat pada siswa untuk membangun dan mengaplikasikan konsep dari proyek yang dihasilkan dengan mengeksplorasi dan memecahkan masalah di dunia nyata secara mandiri.

Kemandirian siswa dalam belajar untuk menyelesaikan tugas yang dihadapinya menjadi tujuan dari model pembelajaran PjBL.

Karakteristik Project Based Learning

Perlu dipahami bahwa kegiatan belajar aktif dan melibatkan proyek tidak semuanya disebut sebagai PjBL. Beberapa kriteria harus dimiliki untuk dapat menentukan sebuah pembelajaran sebagai bentuk Project Based Learning.

Ada lima kriteria pembelajaran PjBL adalah sentralitas, mengarahkan pertanyaan, penyelidikan kontruktivisme, otonomi, dan realistis (Thomas, 2000; Kemdikbud 2014).

  • The project are central, not peripheral to the curriculum. Kriteria ini memiliki dua corollaries, yaitu proyek merupakan kurikulum dan keterpusatan yang berarti mahasiswa belajar sesuatu diluar kurikulum.
  • Droyek PjBL difokuskan pada pertanyaan atau problem yang mendorong mahasiswa mempelajari konsep dan prinsip inti.
  • Proyek melibatkan msiswa pada penyelidikan konstruktivisme.
  • Project are sudent-driven to some significant degree. Proyek ini bukanlah berpusat pada Dosen.
  • Proyek adalah realistis, tidak school-like. Karakteristik proyek memberikan keotentikan pada Mahasiswa, meliputi topik, tugas, peranan yang dimainkan, koneks kerja proyek dilakukan, produk yang dihasilkan, atau kriteria dimana produk dan unjuk kerja dinilai.
Baca Juga :  Dalam Pembuatan Produk Kerajinan Lukisan Kaca Diperlukan Alat Utama Yaitu

Kelebihan dan Kekurangan Project Based Learning

Kelebihan dan Kekurangan Project Based Learning
Kelebihan dan Kekurangan Project Based Learning

Setiap model, metode, atau rancangan pembelajaran lainnya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Begitu juga dengan kelebihan dan kekurangan project based learning (PjBL).

Project based learning model yang melibatkan pembelajaran kontekstual, inquiry/ investigasi, dan problem solving yang akan memberikan pengaruh yang cukup baik untuk kompetensi peserta didik secara keseluruhan (sikap, pengetahuan, dan keterampilan).

Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan project based learning pada pembelajaran yang wajib diketahui, yakni diantaranya :

Kelebihan Project Based Learning

Menurut buku Pembelajaran Berbasis Proyek (2022) oleh Sunismi dan kawan-kawan, ada beberapa kelebihan dari project based learning, yaitu :

  • Memotivasi peserta didik dengan melibatkannya di dalam pembelajaran.
  • Membantu keterkaitan hidup di luar sekolah.
  • Menyediakan kesempatan pembelajaran berbagai disiplin ilmu.
  • Menyediakan kesempatan untuk membantung hubungan dengan komunitas yang besar.
  • Membuat peserta didik lebih aktif dan berhasil memecahkan problem-problem yang ada.
  • Menyediakan peluang unik karena pendidik membangun hubungan dengan peserta didik sebagai fasilitator.

Sedangkan Luhman (2016) menjelaskan ada beberapa keuntungan dari strategi pembelajaran Problem based Learning, yaitu sebagai berikut :

  1. Increased is Motivation – meningkatkan motivasi belajar siswa.
  2. Incrreased of problem-solving abillity – dapat menaikkan skill dalam memecahkan masalah, membuat pembelajaran lebih interaktif.
  3. Improved by library research skill – menuntut siswa untuk memiliki kemampuan dalam menerima berita melalui berbagai informasi.
  4. Increased of Collaboration – kolaborasi kerja diperlukan dalam studi projek untuk peserta didik dan memerlukan komunikasi skill.
  5. Increased by Resource-management skill – PjBL yang terkonsep rapi akan berdampak responsif untuk student tentang studi dan eksperimen untuk mengkoordinasi project, dan rekolasi waktu pada semua sumber penyelesaian.

Kekurangan Project Based Learning

Widiasworo (2016) mengatakan ada tujuh kelemahan model pembelajaran project based learning ini, yatu sebagai berikut.

  • Pembelajaran berbasis proyek memerlukan banyak waktu yang harus disediakan untuk menyelesaikan permasalahan yang kompleks.
  • Banyak orang tua peserta didik yang merasa dirugikan karena menambah biaya untuk memasuki sistem baru.
  • Banyaknya peralatan yang harus disediakan. Oleh karena itu disarankan untuk menggunakan team teaching dalam pembelajaran.
  • Ada kemungkinan peserta didik yang kurang aktif dalam kegiatan kerja kelompok.
  • Banyak instruktur merasa nyaman dengan kelas tradisional, dimana instruktur memegang peran utama di kelas.
  • Apabila topik yang diberikan pada masing-masing kelompok berbeda, dikhawatirkan peserta didik tidak memahami topik secara keseluruhan.
  • Peserta didik memiliki kelemahan dalam percobaan dan pengumpulan informasi akan mengalami kesulitan.

Sintak Project Based Learning (PJBL)

Sintak atau pedoman dasar dalam menentukan langkah-langkah pelaksanaan model pembelajaran PjBL (project Based Learning) menurut Mahanal, n.d,. 2018) :

1. Perencanaan (planning)

a. Mendesain keseluruhan dari proyek, aktivitas dalam tahapan ini yaitu projek dipersiapkan secara lebih detail mencakup :

  • Tujuan Belajar berupa sains
  • Guru menjelaskan kejadian anomali sebagai permasalahan
  • Memotivasi peserta didik dalam memberikan masalah
  • Mendesain Proposal.

b. Mengorganisasi tugas dan aktivitas, kegiatan dalam tahapan tersebut adalah merencanakan proyek, yang meliputi :

  • Mengorganisir kerja kelompok
  • Topik dipilih
  • Memilih pengetahuan dan informasi yang terkait proyek
  • Merencanakan dan prediksi
  • Membuat design pelacakan (investigasi)

2. Mencipta atau Implementasi (create)

Proses ini yaitu peserta didik mengeluarkan ide cemerlang dari pojok, ide kolaborasi didapat dari kelompok dan mengkonstruk projek. Tahap mencipta atau implementasi ini termasuk pola pengembangan dan sesi mencatat (merekam). Tahap ini pembelajaran membuat product.

3. Pengolahan (Proces)

Ini tahap dimana pebelajar membuat presentasi projek dan pelaksanaan reflektion. Saat pelaksanaan pemaparan project, akan terjadi timbale balik secara aktif, kreatif, dan dari proses investigasi yang dilakukan colaboratif. Untuk evaluasi selalu merefleksi terhadap hasil proyek, kajian, implikatif belajar.

Baca Juga :  10 Pertanyaan Tentang Bank Indonesia yang Sulit Dijawab Lengkap dengan Jawabannya

Mulyasa (2014) mengatakan berikut sintaks atau pedoman untuk menentukan langkah-langkah pelaksanaan model pembelajaran Project Based Learning.

  • Menyiapkan pertanyaan atau penugas proyek – tahap ini sebagai langkah awal agar peserta didik mengamati lebih dalam terhadap pertanyaan yang muncul dari fenomena yang ada.
  • Mendesain perencanaan proyek – sebagai langkah nyata menjawab pertanyan yang ada disusunlah suatu perencanaan proyek bisa melalui percobaan.
  • Menyusun jadwal sebagai langkah nyata dari sebuah proyek – penjadwalan sangat penting agar proyek yang dikerjakan sesuai dengan waktu yang tersedia dan sesuai dengan target.
  • Memonitor kegiatan dan perkembangan proyek – peserta didik mengevaluasi proyek yang sedang dikerjakan.

Kegiatan pembelajaran kamu terganggu akibat kuota yang sudah hampir habis? Yuk, isi ulang pulsa dan ppaket data kamu di aplikasi MOCIPAY dengan harga termurah dan prosese pengisian yang praktis.

Langkah-Langkah Project Based Learning

Langkah-Langkah Project Based Learning
Langkah-Langkah Project Based Learning

Agar pembelajaran project based learning dapat ditetapkan atau diaplikasikan dengan baik, berikut adalah langkah-langkah yang harus dilakukan :

1. Membuka Pembelajaran dengan Pertanyaan

Pembelajaran dimulai dengan sebuah pertanyaan driving question yang dapat memberi penugasan pada peserta didik untuk melakukan suatu aktivitas. Topik yang diambil hendaknya sesuai dengan realita dunia nyata dan dimulai dengan sebuah investigasi mendalam.

2. Merencanakan Proyek (design a plan for the project)

Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara peserta didik dengan peserta didik. Dengan demikian peserta didik diharapkan akan merasa memiliki atas proyek tersebut.

Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial dengan mengintegrasikan berbagai subjek yang mendukung, serta menginformasikan alat dan bahan yang dapat dimanfaatkan untuk menyelesaiakan proyek.

3. Menyusun Jadwal Aktivitas (create a schedule)

Pendidik dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal aktivtas dalam menyelesaikan proyek.

  • Waktu penyelesaian proyek harus jelas, dan peserta didik diberi arahan untuk mengelola waktu yang ada.
  • Biarkan peserta didik mencoba menggali sesuatu yang baru, tetapi pendidik juga harus tetap mengingatkan apabila aktivitas peserta didik melenceng dari tujuan proyek.
  • Proyek yang dilakukan oleh peserta didik adalah proyek yang membutuhkan waktu yang lama dalam pengerjaannya, sehingga penidik meminta peserta didik untuk menyelesaikan proyeknya secara berkelompok si luar jam sekolah.
  • Ketika pembelajaran dilakukan saat jam sekolah, peserta didik tinggal mempresentasikan hasil proyeknya di kelas.

4. Mengawasi Jalannya Proyek

Pendidik bertanggung jawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan dengan cara memfasilitasi peserta didik pada setiap proses. Dengan kata lain, pendidik berperan sebagai mentor bagi aktivitas peserta didik.

Pendidik mengajarkan kepada peserta didik bagaimana bekeraja dalam sebuah kelompok. Setiap peserta didik dapat memilih perannya masing-masing dengan tidak mengesampingkan kepentingan kelompok.

Baca Juga :  Apa Makna Peristiwa Rengasdengklok Bagi Proklamasi Kemerdekaan

5. Penilaian Terdapat Proyek yang Dihasilkan (assess the outcome)

Penilaian dilakukan untuk membantu pendidik dalam mengukur ketercapaian standart, berperan dalam  mengevaluasi kemajuan masing-masing peserta didik, memberi umpan balik terhadap tingkat pemahaman yang sudah dicapai oleh peserta didik, serta membantu pendidik dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya.

Penilaian produk dilakukan saat masing-masing kelompok mempresentasikan produknya di epan kelompok lain secara bergantian.

6. Evaluasi (evaluate the experince)

Pada akhir proses pembelejaran, pendidikan dan peserta didik dmelakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok.

Pada tahap ini peserta didik diminta untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamannya selama menyelesaikan proyek.

Kapan Model Project Based Learning dapat Diterapkan?

Model pembelajaran PjBL ini dapat diterapkan atau digunakan ketika pendidik ingin mengkondisikan pembelajaran aktif yang berpusat pada peserta didik dimana peserta didik memiliki pengalaman belajar yang lebih menarik dan menghasilkan sebuah karya berdasarkan permasalahan nyata (kontekstual) yang terjadi di dalam kehidupannya sehari-hari.

Model pembelajaran ini juga dapat digunakan ketika pendidik ingin lebih menekankan pada keterampilan sains yaitu pada kegiatan mengamati, menggunakan alat dan bahan, menginterprestasikan, merencanakan proyek, menerapkan konsep, mengajukan pertanyaan dan berkomuniasi dengan baik.

Kapan Model Project Based Learning dapat Diterapkan
Kapan Model Project Based Learning dapat Diterapkan

Selain itu, model Project Based Learning ini juga dapat diterapkan pendidik ketika ingin mengembangkan kemampuan berfikir kreatif peserta didik dalam merencanakan dan membuat sebuah proyek yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi permasalahan secara sistematis.

Sehingga model PJBL ini dapat membudayakan berfikir tingkat tinggi (high order thinking/ HOT) dalam mengimplementasikan pembelajaran saintifik (Mengamati, mengasosiasi, Mencoba, Mendiskusikan, dan Mengkomunikasikan) serta pembelajaran abad 21 (4C: Critical thinking, Collaboration, Creative, Communication).

Faktor Keberhasilan Project Based Learning Penjelasan
Pemilihan proyek yang relevan Pilih proyek yang relevan dengan materi pelajaran dan tujuan pembelajaran untuk memotivasi siswa dan meningkatkan keterlibatan mereka
Rencana pembelajaran yang jelas Buat rencana pembelajaran yang terstruktur dengan tujuan pembelajaran yang jelas.
Keterlibatan siswa Aktifkan partisipasi siswa dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi proyek.
Pembimbingan dan dukungan Sediakan bimbingan dan dukungan bagi siswa selama proyek, guru atau pembimbing harus tersedia untuk menjawab pertanyaan dan memberikan bantuan jika diperlukan
Sumber daya yang tersedia Pastikan ada akses ke sumber daya yang diperlukan, seperti perpustakaan, perangkat teknologi dan bahan-bahan pembelajaran lainnya
Penilaian yang menyeluruh Gunakan metode penilaian yang mencakup berbagai aspek pembelajaran, termasuk hasil proyek, kolaborasi dan keterampilan pemecahan masalah
Fleksibilitas dalam pembelajaran Berikan ruang bagi siswa untuk mengeksplorasi ide-ide mereka sendiri dan mengambil inisiatif dalam proyek mereka
Evaluasi dan umpan balik Berikan evaluasi formatif dan umpan balik terkait dengan kinerja siswa selama proyek sehingga mereka dapat memperbaiki pekerjaan mereka
Keterlibatan orang tua dan masyarakat Melibatkan orangtua dan masyarakat dalam pembelajaran siswa sehingga mereka mendukung proyek
Evaluasi dan pembaruan proses Setelah proyek selesai lakukan evaluasi terhadap proses PBL dan gunakan temuan tersebut untuk memperbarui dan meningkatkan pendekatan PBL di masa depan

Postingan Menarik Lainnya : 5 Aplikasi Membuat Video Pembelajaran di HP Serta Cara Membuatnya

Kesimpulan

Kelebihan dan Kekurangan Project Based Learning
Kelebihan dan Kekurangan Project Based Learning

Itulah kelebihan dan kekurangan project based learning pada pembelajaran yang bisa kamu perhatikan sebelum menerapkan model pembelajaran ini kepada siswa.

Dari pembahasan kelebihan dan kekurangan project based learning diatas dpat disimpulkan bahwa model pembelajaran ini sangat cocok diterapkan oleh pendidik untuk mengembangkan kemampuan berfikir peserta didik dalam merencanakan dan membuat sebuah proyek.

Namun model PjBL ini memerlukan banyak waktu yang harus disediakan untuk menyelesaikan permasalahan yang kompleks. Jadi agar kelebihan dan kekurangan project based learning ini bisa seimbang, pendidik harus terus berupaya menyeimbangkan keduanya.

Semoga informasi kelebihan dan kekurangan project based learning ini bermanfaat bagi kamu dan sampai bertemu di infomasi selanjutnya.

Back to top button