Tips

7+ Urutan Berkas Lamaran Kerja yang Benar dan Tepat

Terkadang, ada beberapa rekruter atau HRD yang tidak hanya melihat isi dokumen yang dikirimkan saja. Tetapi, mereka juga akan memperhatikan urutan berkas lamaran kerja yang kamu kirimkan.

Banyak sumber yang menyatakan bahwa urutan berkas dokumen lamaran kerja yang benar akan menjadi nilai tambah dari rekruter. Oleh karena itu, pastikan kamu mengurutkan berkas lamaran pekerjaan dengan tepat dan benar agar peluang diterima kerja semakin besar.

Urutan Berkas Lamaran Kerja yang Tepat agar Dilirik Rekruter

Urutan berkas lamaran kerja
Sumber: Majoo

Saat ini, ada banyak perusahaan yang sedang membuka open recruitment bagi para jobseeker berpengalaman maupun fresh graduate.

Bagi kamu yang masih berstatus fresh graduate dan belum memiliki pengalaman kerja, pasti merasa bingung dengan urutan berkas lamaran kerja yang tepat, kan?

Kini, kamu tidak perlu khawatir karena disini akan dijelaskan terkait urutan berkas lamaran kerja yang tepat dan benar saat dikirimkan kepada HRD atau rekruter, yaitu:

1. CV (Curriculum Vitae)

urutan berkas lamaran kerja
Sumber: Freepik

CV (Curriculum vitae) atau lebih dikenal dengan daftar riwayat hidup menjadi hal penting yang harus kamu buat. Sebab, CV akan berada di urutan pertama saat mengirimkan berkas lamaran kerja.

Di dalam CV, kamu harus menginformasikan terkait diri kamu secara lengkap, namun disampaikan dalam bahasa yang singkat, padat dan jelas.

Beberapa informasi yang wajib dicantumkan dalam CV seperti, nama lengkap, alamat email dan telepon aktif, akun LinkedIn, domisili, riwayat pendidikan, pengalaman kerja, skills atau kemampuan yang dimiliki, sertifikasi dan informasi tambahan lainnya.

Disarankan kamu membuat CV ATS agar peluang diterima kerja di perusahaan impian semakin besar. Mengingat di zaman sekarang, proses rekrutmen selalu dilakukan secara online, sehingga kamu harus memastikan bahwa CV yang kamu buat dapat terbaca oleh sistem ATS atau teknologi lainnya.

Baca Juga :  Gaji Dosen Swasta Terbaru 2024: Syarat dan Komponennya

2. Surat Lamaran Kerja

Urutan berkas lamaran kerja
Sumber: Detikcom

Urutan berkas lamaran kerja kedua adalah surat lamaran kerja yang berguna sebagai pengantar dari CV kamu.

Keberadaan surat lamaran kerja sangat penting dan bisa kamu tempatkan setelah CV. Apabila kamu mengirim lamaran pekerjaan secara online, surat lamaran kerja bisa ditulis langsung pada body email.

Surat lamaran kerja berisi informasi terkait pengenalan diri secara singkat, seperti mengenalkan kemampuan apa saja yang kamu miliki, pengalaman kerja, motivasi karir, serta darimana kamu menemukan lowongan pekerjaan tersebut.

Tulis surat lamaran kerja maksimal 1 halaman A4 saja. Jangan terlalu panjang karena hanya akan membuat HRD bosan saat membacanya. Sebab, jika HRD tertarik kepadamu, mereka akan langsung mengecek CV serta berkas atau dokumen lainnya.

3. Portofolio

Urutan berkas lamaran kerja
Sumber: Popbela.com

Jika kamu mengirim lamaran kerja ke suatu perusahaan atau industri kreatif, maka portofolio tidak boleh kamu lewatkan. Portofolio berisi project atau hasil pekerjaan yang telah kamu selesaikan.

Biasanya, pekerjaan yang membutuhkan portofolio berada di bidang desain grafis, editor, content writer, IT, model, fotografi dan bidang kreatif lainnya.

Buat portofolio yang menarik dan kreatif, sehingga HRD tertarik untuk merekrut kamu sebagai karyawan baru di kantor mereka. Sebuah portofolio yang bagus akan menggambarkan bahwa kamu merupakan pribadi yang benar-benar ahli pada bidang tersebut.

4. Bukti Pengalaman Kerja

Urutan berkas lamaran kerja ini bisa dalam bentuk surat maupun lampiran keterangan bahwa kamu pernah bekerja di tempat itu sebelumnya. Adanya bukti pengalaman kerja akan menambah nilai plus di mata rekruter.

Apalagi jika keterangan kerja yang kamu miliki baik, maka tidak perlu lama-lama menjadi seorang jobseeker, lho.

5. Fotocopi Ijazah dan Transkip Nilai

Urutan berkas dokumen lamaran kerja berikutnya adalah fotocopi ijazah serta transkip nilai dari lembaga pendidikan yang terakhir kamu tempuh.

Baca Juga :  23 Cara Mendapatkan Uang dari TikTok Untuk Pemula

Adanya fotocopy ijazah dan transkrip nilai akan membuktikan bahwa kamu pernah menempuh pendidikan di suatu lembaga atau instansi.

Jika jurusan perkuliahan sesuai dengan lowongan pekerjaan dan memiliki transkrip nilai yang bagus, maka lamaran kerjamu akan dipertimbangkan dengan baik oleh HRD.

6. SKCK

Biasanya, ada beberapa perusahaan atau lembaga yang memberlakukan syarat kepada para pelamar kerja untuk melampirkan SKCK.

SKCK singkatan dari Surat Keterangan Catatan Kepolisian yang akan membuktikan bahwa kamu tidak pernah terlibat menjadi narapidana sebelumnya. Dengan adanya surat ini, HRD akan mengetahui kamu bukan seorang NAPI dan tidak akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi di masa depan.

7. KTP, NPWP dan Foto Resmi Terbaru

Urutan berkas lamaran kerja berikutnya yang mesti kamu siapkan adalah KTP, NPWP dan foto resmi terbaru.

KTP menjadi berkas penting yang mesti kamu lampirkan dalam bentuk fotocopi saja. Sementara NPWP sebenarnya tidak terlalu wajib karena persyaratan ini hanya bersifat opsional atau bagi yang sudah memiliki saja.

Sementara untuk foto resmi terbaru, pastikan untuk menyertakan foto berukuran 4×6 atau 300 dpi jika dikirimkan secara online.

Pasfoto terbaru yang kamu lampirkan pada berkas lamaran kerja harus menghadap ke depan dengan latar belakang polos atau berwarna putih. Selain itu, pastikan kamu tidak memakai aksesoris wajah, berpenampilan rapi dan tingkat pencerahan dalam foto sesuai.

8. Surat Keterangan Sehat

Urutan berkas lamaran kerja yang benar berikutnya adalah melampirkan surat keterangan sehat. Kamu bisa mendapatkan surat keterangan sehat di puskesmas maupun klinik terdekat di sekitar tempat tinggal.

Kegunaan dari surat keterangan sehat adalah untuk menunjukkan kepada HRD bahwa kondisi jasmani dan rohanimu dalam keadaan baik. Sehingga, bisa bekerja dengan perusahaan dalam jangka waktu panjang.

Baca Juga :  14 Cara Menggabungkan 2 Foto Menjadi 1 Tanpa Aplikasi

9. Berkas Tambahan

Urutan berkas lamaran kerja
Sumber: KitaLulus

Apabila kamu memiliki dokumen tambahan yang bisa dimasukkan ke dalam lamaran kerja, maka cantumkan dokumen itu juga, ya. Misalnya, kamu memiliki beberapa sertifikasi dari hasil pelatihan, maka bisa memasukkannya ke dalam berkas lamaran kerja.

Berkas tambahan ini akan memberikan kamu poin plus saat lamaran sudah diterima oleh HRD. Selain itu, berkas tambahan bisa menjadi pembeda antara kamu dengan pelamar lainnya.

Dengan begitu, kesempatan untuk diterima kerja pun semakin besar di perusahaan impian. Jika kamu memiliki berkas tambahan selain sertifikasi, maka bisa memasukkannya lagi ke dalam lamaran kerja. Namun, pastikan bahwa berkas tambahan yang kamu masukkan relevan dengan bidang pekerjaan yang akan dilamar, ya.

Baca juga informasi lainnya terkait Cermatilah Kutipan Surat Lamaran Pekerjaan Teks Berikut ini, ya.

Kesimpulan

Urutan Berkas Lamaran Kerja
Urutan Berkas Lamaran Kerja

Jika kamu sudah berhasil mengurutkan berkas lamaran kerja dengan benar, maka cek kembali urutannya apakah semua dokumen sudah dimasukkan semua atau belum.

Kalau sudah, kamu bisa menggabungkan semua dokumen atau berkas lamaran kerja dalam satu file PDF berukuran maksimal 3 MB. Hal ini dapat kamu lakukan jika akan melamar via email atau aplikasi khusus pencari kerja. Sehingga, memudahkan HRD saat akan mengecek lamaran tanpa perlu mendownload file satu per satu.

Itulah informasi seputar urutan berkas lamaran kerja yang benar dan tepat untuk kamu perhatikan. Bagi kamu yang saat ini masih menjadi jobseeker, jangan pernah menyerah, ya. Jika urutan dan berkas lamaran kerja yang kamu kirimkan lengkap, maka suatu hari nanti pasti akan ada HRD yang menghubungimu untuk proses selanjutnya.

Back to top button