10 Persiapan Bisnis Hidroponik Sukses dan Perhitungan Biayanya

Soni Aman

Bisnis hidroponik – Saat ini metode hidroponik atau skema tanam tanpa menggunakan media tanah semakin populer. Bahkan, metode tanam ini juga dianggap bisa menjadi lahan bisnis yang sangat menguntungkan. Selain itu, kualitas dari hasil panen tanaman dengan skema hidroponik juga dianggap sangat baik. Ini juga yang menjadi pertimbangan bagi banyak kalangan masyarakat mulai mencoba bisnis hidroponik.

Mengenal apa itu bisnis hidroponik

Mengenal apa itu bisnis hidroponik
Mengenal apa itu bisnis hidroponik

Sebelum menerapkan metode bisnis hidroponik sebaiknya harus memahami seluruh seluk-beluk bisnis ini. Hal ini dilakukan untuk mengetahui persiapan hingga resiko yang dihadapi. Jangan khawatir, karena peluang bisnis seperti ini juga akan terus berkembang. Apalagi kebutuhan dari produk pertanian juga semakin meningkat.

Sebenarnya, bisnis hidroponik merupakan sebuah bentuk bisnis pertanian yang memfokuskan pada pengembangan tanaman tanpa tanah. Namun, skema yang diterapkan adalah menggunakan air dan nutrisi yang dicampur lalu disiramkan ke sistem tanamannya.

Baca Juga: Review Aplikasi Kasir Majoo: Aplikasi Kasir Untuk Bisnis UMKM

Biasanya dalam bisnis hidroponik, tanaman tumbuh dalam lingkungan kontrol yang memungkinkan para petani untuk memantau dan memodifikasi faktor-faktor seperti suhu, cahaya, nutrisi, dan kelembaban untuk memastikan pertumbuhan tanaman yang optimal.

Saat ini, dikenal beberapa jenis sistem hidroponik, seperti sistem tanpa tanah sama sekali, sistem aeroponik, dan sistem nutrisi film teknik.

Penjelasan sistem tanpa tanah adalah tanaman tumbuh dalam media seperti serbuk kokos atau vermikulit. Untuk sistem aeroponik biasanya tanaman tumbuh tanpa media dan hanya menempel pada support. Selain itu, sistem nutrisi film teknik, air yang mengandung nutrisi meresap melalui film tipis dan mengenai akar tanaman.

Salah satu keuntungan utama dari bisnis hidroponik adalah bahwa metode ini memungkinkan para petani untuk memanfaatkan ruang yang terbatas dengan efisien. Sistem hidroponik juga mempermudah kontrol lingkungan dan nutrisi, sehingga memungkinkan petani untuk memastikan kualitas dan kuantitas produk yang lebih baik. Bisnis hidroponik juga lebih ramah lingkungan karena memerlukan jumlah air yang lebih sedikit dan meminimalisasi penggunaan pestisida dan herbisida.

Bisnis hidroponik juga dianggap sangat fleksibel dan bisa beradaptasi dengan berbagai iklim dan kondisi. Tanaman yang tumbuh dalam sistem hidroponik memiliki waktu panen yang lebih cepat daripada tanaman yang ditanam di tanah, dan juga memiliki tingkat keamanan makanan yang lebih tinggi karena tidak terpapar polusi tanah.

Persiapan dan cara memulai bisnis hidroponik

Persiapan dan cara memulai bisnis hidroponik
Persiapan dan cara memulai bisnis hidroponik

Bisnis hidroponik adalah bisnis pertanian modern yang memanfaatkan teknik pertumbuhan tanaman dengan menggunakan air dan nutrisi tanaman yang diformulasikan secara khusus. Persiapan untuk memulai bisnis hidroponik meliputi beberapa hal penting berikut ini:

  1. Riset pasar

Secara terperinci melakukan riset pasar untuk mengetahui kebutuhan dan permintaan pasar terhadap produk hidroponik. Perlu diingat bahwa kebutuhan terhadap produk hasil dari hidroponik dari setiap wilayah memang sangat berbeda. Biasanya kebutuhan untuk wiilayah kota besar dianggap lebih besar dibandingkan lainnya. Riset pasar ini untuk mendapatkan pilihan produk populer dan sangat dibutuhkan.

  1. Perencanan bisnis

Membuat rencana bisnis dengan memperhitungkan faktor-faktor seperti anggaran, sumber daya manusia, pemasaran dan penjualan. Perencanaan ini juga melibatkan kebutuhan modal. Semakin luas target pangsa pasar maka masyarakat yang ingin menerapkan metode bisnis ini juga membutuhkan modal cukup besar. Cobalah sesuaikan penggunaan modal dengan rencana target pasar.

  1. Lokasi

Memilih lokasi bisnis hidroponik yang strategis dan memenuhi kriteria seperti aksesibilitas, ketersediaan air, listrik dan gas, serta keamanan dan kebersihan lingkungan. Kualitas dari lingkungan di sekitar lokasi akan memberikan pengaruh terhadap hasil panen. Bahkan, ini juga berdampak pada harga produk. Pastikan untuk memilih lokasi yang bersih dan memiliki pencahayaan dan sirkulasi yang sangat baik.

  1. Sistem hidroponik

Memilih dan memasang sistem hidroponik yang sesuai dengan jenis tanaman dan volume produksi yang diinginkan. Masing-masing sistem hidroponik membutuhkan perlengkapan berbeda. Pengolahan dan perawatan yang dibutuhkan juga berbeda. Cobalah sesuaikan sistem hidroponik dengan perencanaan bisnis hingga sumber daya yang dimiliki.

  1. Bibit tanaman

    Bibit tanaman
    Bibit tanaman

Memilih dan membeli bibit tanaman yang berkualitas dan sesuai dengan jenis tanaman yang akan ditanam. Jangan khawatir saat ini ada banyak sumber yang bisa dijadikan sebagai rujukan untuk mendapatkan bibit tanaman berkualitas. Bahkan, berbagai bibit tanaman terbaik juga tersedia di banyak marketplace.

  1. Nutrisi tanaman

Membeli nutrisi tanaman yang diformulasikan secara khusus untuk memastikan pertumbuhan tanaman yang optimal dan produktivitas yang tinggi. Perlu diingat beberapa jenis tanaman hidroponik memang membutuhkan nutrisi tertentu. Kualitas dari nutrisi yang digunakan berdampak pada hasil panen. Biasanya nutrisi yang berkualitas memang memiliki harga lebih tinggi.

  1. Peralatan dan perangkat

Membeli peralatan dan perangkat pendukung seperti pompa air, filter air, termometer, pH meter, dll. Pastikan juga kualitas dari peralatan yang digunakan. Apalagi peralatan ini akan berlaku dalam jangka waktu yang sangat lama dan penggunaan berulang.

  1. Personil

Menyediakan sumber daya manusia seperti tenaga ahli, teknisi, dan petugas kebersihan untuk memastikan bisnis hidroponik berjalan dengan baik.

  1. Sertifikasi

Memastikan bahwa bisnis hidroponik memenuhi standar dan regulasi yang berlaku serta memperoleh sertifikasi yang diperlukan. Cobalah ikuti seminar atau pelatihan yang sering dilakukan oleh komunitas hingga dinas terkait.

  1. Pemasaran dan penjualan

Membuat strategi pemasaran dan penjualan yang efektif untuk mempromosikan produk hidroponik dan mencapai target pasar. Jangan lupa untuk menggunakan kemasan yang baik agar kualitas produk hidroponik juga terjaga.

Perhitungan biaya secara umum bisnis hidroponik

Perhitungan biaya secara umum bisnis hidroponik
Perhitungan biaya secara umum bisnis hidroponik

Biaya untuk memulai bisnis hidroponik dapat sangat bervariasi tergantung pada skala dan tipe sistem hidroponik yang dipilih. Namun, secara umum, ada beberapa komponen biaya yang harus dipertimbangkan dalam memulai bisnis hidroponik.

  1. Sistem Hidroponik

Ini mungkin biaya paling besar dan paling penting dalam memulai bisnis hidroponik. Tergantung pada tipe sistem yang dipilih, biaya untuk membeli dan menginstal sistem hidroponik bisa mencapai ratusan ribu hingga jutaan rupiah.

  1. Lahan

Biaya untuk membeli atau menyewa lahan untuk bisnis hidroponik harus dipertimbangkan. Ukuran lahan yang dibutuhkan akan bervariasi tergantung pada skala bisnis dan jumlah tanaman yang akan ditanam.

  1. Tanaman dan Bibit

Biaya untuk membeli tanaman dan bibit juga harus dipertimbangkan. Harga bibit bervariasi tergantung pada jenis tanaman dan pemasok, tetapi biaya rata-rata untuk satu bibit berkisar antara Rp5.000 hingga Rp15.000.

  1. Perlengkapan Hidroponi

    Perlengkapan Hidroponik
    Perlengkapan Hidroponik

Seperti tabung, pompa, filter, dan alat-alat lain yang dibutuhkan untuk menjalankan sistem hidroponik, harus dipertimbangkan sebagai biaya tambahan.

  1. Perlengkapan Pertanian

Seperti alat untuk menanam, menyiram, dan memanen tanaman, juga harus dipertimbangkan sebagai biaya tambahan.

Perlengkapan Keterangan
Rak/Tiang Tempat menempatkan wadah atau pot tanaman.
Wadah/Net Pot Tempat menanam dengan media tanam khusus.
Nutrisi Hidroponik Larutan makanan tanaman.
Pompa Air Untuk mengedarkan larutan nutrisi.
Selang Untuk menyalurkan larutan nutrisi.
Reservoir Tempat menampung larutan nutrisi.
Aerator Untuk memberikan oksigen pada larutan.
Lampu Tumbuh Memberikan cahaya bagi tanaman (jika indoor).
Timer Mengatur siklus penyiraman dan penerangan.
Meter pH Mengukur tingkat pH dari larutan.
Media Tanam Seperti rockwool, arang sekam, perlite.
Sistem Irigasi Sistem pengaliran air seperti NFT, DWC, dll.
Filter Air Membersihkan dan menyaring larutan.
Alat Ukur EC/TDS Mengukur konsentrasi larutan nutrisi.
Benih/Bibit Tanaman yang akan ditanam.
  1. Tenaga Kerja

Jika bisnis hidroponik berkembang dan membutuhkan tenaga kerja tambahan, biaya untuk mempekerjakan tenaga kerja harus dipertimbangkan.

  1. Biaya Operasional

Biaya operasional seperti listrik, air, dan pemeliharaan sistem hidroponik juga harus dipertimbangkan dalam menentukan biaya bisnis hidroponik.

  1. Pemasaran dan Pemasaran

Biaya untuk memasarkan dan menjual produk hidroponik juga harus dipertimbangkan. Ini bisa termasuk biaya iklan, promosi, dan pemasaran. Metode pemasaran melalui media sosial juga harus diperhitungkan.

 

Akhir Kata

Bisnis Hidroponik
Bisnis Hidroponik

Bisnis hidroponik mewakili sebuah pendekatan inovatif dalam pertanian modern, di mana tanaman tumbuh dalam larutan nutrisi yang kaya akan unsur-unsur penting, tanpa menggunakan tanah. Dengan mengoptimalkan penggunaan air dan nutrisi, bisnis ini dapat menghasilkan hasil panen yang lebih cepat dan lebih besar dalam ruang yang lebih kecil dibandingkan dengan metode pertanian konvensional.

Melalui teknologi dan penelitian, bisnis hidroponik terus mengembangkan sistem yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya ketahanan pangan dan pertanian berkelanjutan, bisnis hidroponik memiliki potensi untuk menjadi solusi modern dalam memenuhi permintaan global akan makanan yang berkualitas.

Related Post

Tinggalkan komentar