Jenis-jenis laporan keuangan mesti kamu ketahui, terutama jika ingin menjadi seorang akuntan. Sebab, kinerja sebuah perusahaan akan terlihat dari laporan keuangan yang diberikan. Pasalnya, dalam laporan keuangan terdapat data-data yang melaporkan kondisi keuangan dari suatu perusahaan.
Tak heran, sebuah laporan keuangan dari perusahaan mesti dibuat secara akurat, jelas dan terstruktur.
Nah, buat kamu yang penasaran dengan apa itu laporan keuangan, fungsi serta jenis-jenis laporan keuangan, maka bisa cek informasinya di bawah ini.
Apa Itu Laporan Keuangan?
Singkatnya, laporan keuangan merupakan suatu catatan transaksi yang dibuat pada periode tertentu sesuai kebutuhan dan kebijakan perusahaan masing-masing.
Kalau menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI), laporan keuangan adalah dari proses pelaporan keuangan, guys.
Adapun laporan keuangan yang lengkap biasanya terdiri dari laporan laba rugi, neraca, laporan perubahan posisi keuangan, catatan dan laporan lain hingga materi penjelasan yang termasuk dalam bagian integral dari laporan keuangan tersebut.
Melansir dari jurnal “Ruang Lingkup analisis Laporan Keuangan” oleh Evita Puspitasari, biasanya pada akhir periode laporan keuangan, perusahaan wajib menyiapkan laporan keuangan yang berisi semua aktivitas bisnis. Aktivitas bisnis ini bisa berupa investasi, pendanaan maupun kegiatan operasional dalam periode tertentu.
Untuk kegiatan investasi dan pendanaan, biasanya ditulis dalam laporan neraca alias balance sheet dan laporan perubahan modal (statement of owner equity). Lalu untuk kegiatan operasional biasanya dilaporkan dalam laporan laba rugi (loss and income statement).
Supaya laporan keuangannya lengkap, perusahaan mesti menyusun laporan arus kas yang berisi kegiatan operasi, investasi, maupun pendanaan dengan basis kas.
Pengertian Laporan Keuangan Menurut Ahli
Nah, buat kamu yang ingin tahu pengertian laporan keuangan menurut para ahli, maka bisa cek informasinya di bawah ini:
1. Laporan Keuangan Menurut Munawir (1995:2)
Laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang bisa digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas perusahaan dengan pihak yang membutuhkan data tersebut.
2. Laporan Keuangan Menurut Hanafi (2003:69)
Sementara itu, Hanafi menjelaskan bahwa laporan keuangan merupakan suatu format informasi yang bisa digunakan untuk proses pengambilan keputusan oleh investor, calon investor maupun manajemen perusahaan sendiri.
Laporan keuangan akan memberikan informasi lengkap seputar risiko, profitabilitas, hingga timing aliran kas yang dapat mempengaruhi harapan pihak berkepentingan.
3. Laporan Keuangan Menurut Ridwan Inge (2003:68)
Menurut Ridwan Inge, laporan keuangan dapat diartikan sebagai format laporan yang menggambarkan hasil proses akuntansi. Tujuannya sebagai alat komunikasi antar data maupun aktivitas perusahaan dengan pihak berkepentingan dengan data atau aktivitas keuangan tersebut.
Fungsi Laporan Keuangan
Setelah mengetahui apa itu laporan keuangan, kamu harus tahu dulu apa itu fungsi laporan keuangan sebelum mencari tahu jenis-jenis laporan keuangan, ya.
Berikut ini ada 3 fungsi laporan keuangan, yaitu:
1. Evaluasi Kondisi Perkembangan Bisnis dan Usaha
Ketika ingin mengetahui perkembangan bisnis dan usaha yang sedang kamu jalankan, maka kamu membutuhkan sebuah data acuan yang bisa menggambarkannya.
Nah, laporan keuangan bisa menjadi data acuan untuk evaluasi kondisi perkembangan bisnis dan usaha kamu, lho. Sebab, laporan keuangan berisi berbagai data informasi keuangan yang dapat menjadi acuan apakah bisnis kamu mengalami untung atau malah rugi.
Contohnya, ketika kamu ingin mengetahui apakah perusahaan mendapatkan keuntungan atau rugi, maka bisa cek di laporan laba dan rugi.
Dengan adanya laporan keuangan ini, kamu bisa mulai mengevaluasi kondisi perkembangan bisnis atau usaha dengan baik. Kalau bisnis kamu mendapatkan untung, maka kamu dapat lebih mengembangkan strategi yang digunakan.
Tetapi, jika bisnismu mengalami kerugian, kamu dapat mengganti strategi atau menyusun kembali cara pemasarannya agar kondisi laporan keuangan bisa menunjukkan angka keuntungan lebih besar daripada ruginya.
2. Menilai Kondisi Bisnis, Apakah Memerlukan Modal Tambahan atau Tidak
Fungsi dari jenis-jenis laporan keuangan adalah untuk menilai kondisi bisnis, apakah masih memerlukan modal tambahan atau tidak.
Jika sudah melihat laporan keuangan perusahaan mengalami perkembangan yang signifikan, kamu mungkin tidak memerlukan modal tambahan. Namun, jika mengalami kerugian, sudah pasti kamu memerlukan modal tambahan, ‘kan?
Tanpa adanya laporan keuangan, kamu akan kesulitan dalam menilai kondisi bisnis. Oleh sebab itu, jenis-jenis laporan keuangan mesti kamu pelajari dan pahami dengan baik, ya.
Kalau kamu butuh modal tambahan, yuk baca 9 Cara Ajukan KTA Agar mudah Disetujui, Cepat dan Praktis ini, ya.
3. Laporan Pertanggungjawaban Kepada Stakeholder
Fungsi laporan keuangan lainnya bisa digunakan sebagai bukti pertanggungjawaban kepada stakeholder.
Misalnya, laporan keuangan berguna untuk investor dan pemegang saham untuk melihat kondisi perusahaan. Sehingga, investor maupun pemegang saham dapat menilai apakah perusahaan tersebut kredibel, terpercaya dan lainnya.
Jadi, sebagai pemilik perusahaan, pastikan kamu bisa membuat laporan keuangan yang akurat dan jelas, ya. Kalau tidak, nanti kamu akan kesulitan dalam mendapatkan investor atau kerjasama lainnya.
Jenis-jenis Laporan Keuangan Menurut PSAK
Nah, sekarang kita sudah sampai di pembahasan yang ditunggu-tunggu nih, yaitu jenis-jenis laporan keuangan.
Berdasarkan PSAK, ada 5 jenis-jenis laporan keuangan yang bisa kamu ketahui, pelajari dan digunakan di berbagai perusahaan, yaitu:
1. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi termasuk ke dalam jenis-jenis laporan keuangan yang menggambarkan hasil usaha perusahaan dalam periode tertentu.
Di sini, kamu bisa melihat jumlah pendapatan, sumber-sumber pendapatan yang diperoleh perusahaan, jumlah biaya serta jenis-jenis yang dikeluarkan pada periode tertentu tersebut.
Short, Libby dan Libby (2007) menyatakan bahwa laporan laba rugi seringkali dikenal dengan laporan utama akuntan untuk mengukur ekonomi usaha maupun bisnis. Jadi, pemilik usaha dapat mengetahui apa saja yang mesti diperbaiki agar usahanya bisa berkembang dengan baik.
Adapun rumus untuk laporan laba rugi sendiri adalah pendapatan dikurangi biaya-biaya selama periode akuntansi tertentu.
Tentunya, dalam laporan laba rugi tersaji kegiatan operasi yang telah dilakukan oleh perusahaan dalam periode tertentu. Hal ini dapat digunakan untuk evaluasi kinerja yang telah perusahaan capai serta memberikan gambaran terkait pencapaian arus kas di masa yang akan datang.
Laba yang ada dalam jenis-jenis laporan keuangan ini dapat merefleksikan tingkat profitabilitas perusahaan. Sehingga bisa dijadikan sebagai indikator tingkat profitabilitas, seperti marjin kotor, laba sebelum pajak, laba operasi, serta laba operasi berlanjut.
Selain itu, Baridwan (2000), menyatakan bahwa laporan laba rugi terbagi menjadi dua bentuk, yaitu:
-
Single Step Model
Bentuk single step model tidak melakukan pengelompokkan atas pendapatan serta biaya ke dalam berbagai kelompok usaha serta di luar usaha. Namun, hanya dipisahkan antara pendapatan-pendapatan dan laba dengan beberapa biaya kerugian.
-
Multistep Model
Sementara multistep model mengelompokkan beberapa pendapatan dan biaya yang disusun dalam urutan tertentu.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, penyusunan jenis-jenis laporan keuangan laba rugi ini dapat bermanfaat untuk mengevaluasi perusahaan di masa lalu. Tujuannya sebagai basis agar mempertimbangkan lagi kinerja perusahaan di masa mendatang dan menilai risiko pencapaian arus kas di masa depan.
2. Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal berisi jenis maupun jumlah modal yang perusahaan miliki saat ini. Selain itu, jenis-jenis laporan keuangan ini menjelaskan pula perubahan modal dan sebab-sebab terjadinya.
Di perusahaan yang berbentuk perseroan, laporan perubahan modal seringkali dikenal dengan istilah laporan perubahan ekuitas pemegang saham.
Laporan perubahan modal juga memiliki beberapa manfaat, salah satunya untuk mengetahui apa saja yang menyebabkan perubahan ekuitas dari pemilik perusahaan terhadap aktiva yang menjadi haknya alias aktiva bersih.
3. Laporan Keuangan Neraca
Jenis-jenis laporan keuangan berikutnya adalah laporan keuangan neraca yang dapat menunjukkan posisi keuangan perusahaan di tanggal tertentu. Maksud posisi keuangan disini adalah jumlah, jenis aktivitas berupa harta, serta pasiva yang terdiri dari kewajiban ekuitas perusahaan sendiri.
Sebelum menyusun laporan keuangan neraca, kamu harus tahu dulu apa itu neraca.
Kalau menurut Smith dan Skousen (2007), neraca merupakan suatu laporan di saat-saat tertentu terkait sumber daya perusahaan (aktiva), utangnya (kewajiban), serta klaim kepemilikan terhadap sumber daya atau ekuitas pemilik.
Neraca bisa kamu susun ke dalam dua bentuk, yaitu T (T Form) dan L (L Form).
Neraca dalam bentuk T Form akan menempatkan semua harta perusahaan pada sisi kiri neraca dengan judul “aktiva” (assets). Sementara utang dan modal akan ditempatkan pada bagian sisi kanan dengan judul “pasiva”.
Lalu untuk bentuk L Form akan menempatkan seluruh harta milik perusahaan pada bagian atas neraca. Selanjutnya untuk utang dan modal akan ditempatkan di bagian bawah neraca.
Tentunya, data-data yang ada di dalam laporan keuangan neraca akan bermanfaat untuk hal berikut:
- Sebagai basis data finansial agar dapat menghitung tingkat pengembalian perusahaan
- Melakukan evaluasi struktur permodalan yang dimiliki perusahaan, seperti menilai likuiditas, solvabilitas, hingga fleksibilitas keuangan perusahaan.
4. Laporan Keuangan CALK
Jenis-jenis laporan keuangan selanjutnya adalah CALK alias Catatan Atas Laporan Keuangan. Laporan ini dapat memberikan informasi terkait penjelasan yang dianggap perlu atas laporan keuangan yang tersedia, sehingga menjadi lebih jelas penyebabnya.
Dengan begitu, seseorang yang menggunakan laporan keuangan ini dapat memahami dengan jelas data-data yang ada dalam laporan serta menggunakannya data tersebut dengan baik.
5. Laporan Arus Kas
Jenis-jenis laporan keuangan yang terakhir adalah laporan arus kas yang memberikan informasi terkait arus kas masuk dan keluar perusahaan.
Arus kas masuk terdiri dari pendapatan atau pinjaman dari pihak tertentu. Sementara arus kas keluar adalah biaya-biaya yang perusahaan keluarkan dalam periode tertentu.
Laporan arus kas seringkali disebut sebagai laporan sumber dan penggunaan dana. Sementara itu, laporan arus kas menurut Warren (1996) yaitu suatu ringkasan mengenai penerimaan serta pembayaran kas dari suatu perusahaan dalam jangka waktu tertentu.
Dalam penyajiannya, laporan arus kas terbagi menjadi tiga bentuk, diantaranya:
-
Aktivitas Operasional (Operating)
Aktivitas operasional terdiri dari seluruh kegiatan maupun transaksi perusahaan, seperti arus kas dari kegiatan produksi, distribusi dan penyediaan jasa. Sementara untuk kegiatan investasi dan pembiayaan perusahaan tidak termasuk ke dalam aktivitas operasional.
-
Aktivitas Investasi (Investing)
Aktivitas investasi terdiri dari penagihan piutang, pengembalian persediaan barang dagang, pembayaran pinjaman, pengadaan dan penjualan ekuitas, harta kekayaan perusahaan dan lainnya.
-
Aktivitas Pendanaan atau Pembiayaan (Financing)
Aktivitas pendanaan atau pembiayaan terdiri dari perolehan sumber daya para pemilik serta pemberian hasil investasi, peminjaman, dan pembayaran kembali utang oleh pemilik atau sebaliknya.
Manfaat Jenis-jenis Laporan Keuangan Bagi Perusahaan
Gimana, sekarang kamu sudah tahu apa saja jenis-jenis laporan keuangan, ya.
Terakhir, kamu juga harus tahu apa saja sih manfaat dari jenis-jenis laporan keuangan itu bagi perusahaan?
Yuk, cek manfaat jenis-jenis laporan keuangan bagi perusahaan berikut ini!
1. Memberikan Informasi Keuangan
Manfaat jenis-jenis laporan keuangan dapat memberikan informasi terkait kinerja keuangan bisnis dan usaha, seperti biaya, pendapatan, laba hingga arus kas. Tentunya, informasi ini sangat berguna bagi pemilik bisnis serta pemangku kepentingan lain agar dapat memahami kondisi keuangan perusahaan.
2. Dasar Pengambilan Suatu Keputusan
Selain memberikan informasi seputar keuangan perusahaan, jenis-jenis laporan keuangan juga bermanfaat sebagai dasar pengambilan keputusan.
Melalui analisis laporan keuangan, kamu bisa mengevaluasi kinerja bisnis, mengidentifikasi trend, hingga membuat keputusan tepat untuk mengelola keuangan, investasi maupun pengembangan bisnis.
3. Menilai Kelayakan Keuangan Perusahaan
Manfaat jenis-jenis laporan keuangan lainnya adalah untuk menilai kelayakan keuangan dalam suatu perusahaan. Sebagai pemilik bisnis, kamu dapat melihat rasio keuangan, meliputi rasio likuiditas, rasio profitabilitas, serta rasio solvabilitas.
Tujuan mengetahui rasio keuangan ini adalah untuk mengetahui apakah perusahaan mampu memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek dan jangka panjang atau tidak. Jadi, tak heran kalau laporan keuangan sangat penting ada dalam perusahaan.
4. Untuk Menarik Investor atau Pemberi Pinjaman
Tak hanya itu, membuat jenis-jenis laporan keuangan juga dapat bermanfaat untuk menarik investor maupun pemberi pinjaman. Kalau perusahaan kamu memiliki laporan keuangan yang stabil dan positif, besar kemungkinan bisnis kamu akan dipercaya oleh investor, lho.
Jadi, pastikan untuk memperhatikan laporan keuangan dengan baik dan pastikan data-data yang ada pada laporan itu kamu buat selengkap dan sejelas mungkin. Sehingga, investor tak perlu berpikir lama untuk bekerjasama dengan perusahaan Anda.
5. Pemenuhan Kewajiban Hukum dan Perpajakan
Perlu kamu tahu bahwa jenis-jenis laporan keuangan ternyata penting dalam pemenuhan kewajiban hukum dan perpajakan. Sebab, pemerintah membutuhkan laporan keuangan yang lengkap dan akurat demi kepentingan tersebut.
6. Membantu Menciptakan Transparansi dan Akuntabilitas
Manfaat jenis-jenis laporan keuangan terakhir adalah membantu perusahaan dalam menciptakan transparansi serta akuntabilitas dalam usaha yang mereka jalankan.
Sebagai pemilik bisnis, kamu mesti mengungkapkan informasi mengenai laporan keuangan dengan jujur, jelas dan akurat kepada para pemangku kepentingan, yaitu pemilik saham, investor, karyawan, mitra bisnis serta lainnya.
Jadi, kini kamu sudah tahu bahwa jenis-jenis laporan keuangan sangat penting bagi perusahaan. Tanpa adanya laporan ini, perusahaan akan kesulitan dalam mencari kepercayaan para investor maupun pemberi modal. Bahkan, mereka pun akan kesulitan dalam mendapatkan karyawan, lho.
Oleh sebab itu, kalau kamu seorang pemilik bisnis, pastikan untuk selalu membuat laporan keuangan secara rutin dalam periode tertentu dengan baik, ya.
Kamu juga bisa baca artikel tentang 10 Pinjaman Online Cicilan 12 Bulan Cepat Cair dan Bunga Rendah ini yang pasti terpercaya dan legal!
Kesimpulan
Itulah informasi seputar apa itu laporan keuangan, fungsi, manfaat serta jenis-jenis laporan keuangan yang bisa kamu ketahui. Kini, kamu sudah mengetahui informasinya secara lengkap dan jelas.
Tentunya, informasi seputar jenis-jenis laporan keuangan ini penting untuk dipahami, terutama jika kamu ingin terjun ke dunia akuntan. Sehingga, kamu akan menjadi seorang akuntan profesional yang memahami dan mampu membuat berbagai jenis-jenis laporan keuangan dengan akurat.