Cara menghitung kebutuhan besi masi menjadi salah satu pembahasan terkait pengelolaan kebutuhan struktur bangunan yang tepat sasaran.
Merancang sebuah bangunan memerlukan perhitungan dari segala komponen bahan dan material yang akan digunakan. Biasanya struktur bangunan menggunakan yang namanya besi beton mulai dari plat tangga, sloof, plat lantai, balok dan kolom.
Material dengan kualitas tertinggi adalah hal yang wajib diperhatikan untuk menciptakan bangunan yang berdiri kokoh dengan jangka waktu lama. Besi dan beton cor merupakan dua material yang memiliki kemampuan untuk menahan atau menopang struktur bangunan.
Oleh karena itu, tidak boleh sembarang menggunakan besi beton untuk pondasi bangunan yang akan didirikan. Perlu perhitungan khsusus, agar bangunan yang diharapkan sesuai dengan ekspetasi dari perhitungan sebelumnya.
Berikut di bawah ini adalah artikel ringkas tentang bagaimana cara menghitung kebutuhan besi untuk kebutuhan semua struktur bangunan.
Sekilas Tentang Besi Untuk Struktur Bangunan Beton
Umumnya, besi untuk struktur bangunan sering disebut dengan besi beton atau concrete steel bisa juga disebut dengan rebar yang artinya rangka besi yang digunakan khusus untuk memperkokoh dan memperkuat struktur beton bangunan.
Sebagai penahan gaya, tentu saja besi beton adalah penambah daya lentur untuk tahan terhadap beban statis dan dinamis. Jika besi beton ini tidak ada, maka bagian beton pada bangunan lebuh mudah rusak alias retak ketika terjadi guncangan ringan atau gempa bumi.
Biasanya penggunaan besi beton baik itu beton bertulang adalah struktur yang sering digunakan untuk setiap bangunan, karena itu penting sekali rasanya menghitung segala jenis kebutuhan besi khususnya besi beton.
Baca juga: Tabel Harga Besi Hollow 4×4 Ukuran 0.3 MM Sampai 5,5 MM.
Begini Cara Menghitung Kebutuhan Besi Untuk Semua Struktur Bangunan
Cara menghitung kebutuhan besi sebenarnya gampang-gampang susah karena hal ini tidak mudah dan tidak semua orang dapat melakukannya sesuai perhitungan yang tepat untuk merancang sebuah bangunan.
Di mana perlu kejelian yang sesuai dan tepat untuk menghitung kebutuhan besi yang akan anda gunakan. Jika kurang, tentu akan membuat struktur bangunan menjadi kurang sempurna dan tidak sesuai rancangan yang diharapkan.
Begitu juga sebaliknya jika kebutuhan besi tersebut berlebihan, maka muncul lagi masalah baru yang berarti pengelolaan dana dan perhitungan yang kurang tepat. Nah agar anda tidak memiliki masalah saat merancang sebuah bangunan, berikut adalah cara menghitung kebutuhan besi yang tepat sesuai aturan SNI.
Sudah tahu, Informasi Harga Pasir Bangunan 1 Truk Terbaru?
-
Menghitung Kebutuhan Besi Beton Polos
Cara menghitung kebutuhan besi beton polos pada contoh awal ini merupakan perhitung kebutuhan khusus untuk tulangan polos. Misalkan, sesuai ketentuan spesifikasi konstruksi, kita memilih tulangan polos dengan ukuran garis tengah (diameter) 12 milimeter (mm). Perkiraan panjang besi tulangan yang dibutuhkan adalah sekitar 40 meter (m).
Dengan ini, kebutuhan besi yang akan kita gunakan diuraikan sebagai berikut:
- d: 12 mm, L: 40 m, menggunakan tabel Diameter – Berat Besi Tulangan Polos, diperoleh berat atau meter sebesar 0,89 kg/m.
- Oleh karena itu, besi yang harus dibeli setara dengan 40 m x 0,89 kg/m = 35,6 kg.
- Dengan mempertimbangkan panjang (L) yang ditentukan: 40 meter, adalah jumlah tulangan yang harus dibeli.
- Sesuai standar pasar, dilanasir dari SNI, panjang tulangan polos adalah 14 meter.
- Sehingga membutuhkan 40 m : 14 m = 2,85714 batang, yang dapat dibulatkan menjadi 3 batang.
-
Menghitung Kebutuhan Besi Untuk Bagian Sloof
Cara menghitung kebutuhan besi untuk bagian sloof dalam kontruksi proyek pembangunan adalah langkah awal yang harus dilakukan dengan perhitungan yang tepat. Di mana hal ini memerlukan rencana matang agar kontruksi yang didirikan dapat berjalan sesuai ekspetasi yang diimpikan permilk.
Selain itu, hal yang tidak dapat dilupakan antara lain adalah mengetahui jenis-jenis sloof, sehingga anda dapat menghitung persiapan yang diperlukan sebelum melakukan perhitungan.
Sebagai ilustrasi, mari kita hitung kebutuhan besi untuk pekerjaan sloof berdasarkan detail yang ditentukan:
- Panjang total: 120 m.
- Ukuran sloof: 18 cm x 25 cm.
- Besi tulangan pokok: 8 buah dengan diameter 12 mm.
- Jarak besi sengkang: 20 cm.
- Menggunakan besi ukuran 8 mm.
Oleh karena itu, kebutuhan besi yang harus diadakan adalah sebagai berikut:
- Besi pokok ukuran 12 mm = 120 m x 8 buah : 14 m (ukuran per batang di toko) = 68,57 batang.
- Untuk lebih mudah, pertimbangkan untuk membeli 70 batang karena adanya pemotongan tulangan sambungan di setiap sambungan.
- Besi Ring/sengkang ukuran 8 mm = 120 m : 0,20 m = 600 buah besi ring atau sengkang.
- Untuk rangkaian besi balok sloof di semua sisi, tebal 2 cm, menyesuaikan ukuran sloof 18 × 25 cm berarti 2 sisi adalah lebar 18 cm = 18 – 4 = 14 cm, dan 25 – 4 = 21 cm.
- Selanjutnya, panjang besi ring atau sengkang, jika dibentangkan, adalah = (14 × 2) + (21 × 2) + 4 (2 cm untuk pembengkokan sebagai pengunci pada setiap ujung besi ring atau besi sengkang) = 82 cm.
- Besi ring atau sengkang 8 mm yang harus dibeli 82 cm x 600 = 49200 cm -> 492 m : 14 (ukuran per batang di toko) = 35,14 batang, sehingga diperoleh 36 – 38 batang.
- Untuk kawat beton sebagai pengikat, disarankan untuk membeli 3 kg atau 3 gulungan untuk tulangan yang cukup.
- Hal ini berfungsi sebagai ilustrasi perhitungan dalam mempersiapkan kebutuhan besi untuk pekerjaan sloof, kolom tiang, dan atap cor.
- Itulah ilustrasi cara menghitung kebutuhan besi sloof sederhana yang harus anda ketahui.
- Penting juga untuk berdiskusi dengan ahli kontruksi untuk mendapatkan rekomendasi yang baik.
-
Menghitung Kebutuhan Besi Beton Untuk Kolom Beton
Cara menghitung kebutuhan besi beton untuk kolom beton merupakan salah satu alternatif perhitungan yang harus dilakukan dengan tepat. Sebagai contoh, kita membangun kolom beton setinggi 3,8 meter (m) dengan keliling 25×25 cm. Tentu saja ada dua ukuran tulangan yang akan digunakan.
Ukuran pertama adalah D12 untuk tulangan utama atau besi utama, sedangkan ukuran kedua adalah D10 untuk sengkang atau begel, yaitu besi yang menahan tulangan utama. Besi sengkang akan dipasang setiap 20 cm atau 0,20 m di sepanjang besi utama.
Karena menggunakan dua ukuran baja yang berbeda, penting juga untuk menghitung kebutuhan keduanya. Mari kita mulai cara menghitung kebutuhan besi untuk kolom beton dengan menentukan kebutuhan besi tulangan utama:
- Total panjang tulangan D12 yang dibutuhkan: 3,8 m x 4.
- Ini menghasilkan jumlah total tulangan utama sebesar 15,2 meter.
- Karena panjang tulangan umum di pasaran adalah 14 m.
- Maka kebutuhan tulangan D12 adalah 15,2 m : 14 m = 1,086.
- Jika dibulatkan, besi utama yang dibutuhkan adalah 2 batang.
- Jika melihat tabel ukuran diameter dan berat besi beton SNI.
- Di sana tertera berat besi beton D12 adalah 0,85 kg/m.
- Oleh karena itu, besi tulangan utama yang dibutuhkan adalah 15,2 m x 0,85 kg/m = 12,92 kg.
Setelah menghitung kebutuhan besi tulangan utama, kita akan melanjutkan menghitung kebutuhan besi sengkang atau besi begel D10:
- Jumlah besi tulangan sengkang yang dibutuhkan 3,8 m (tinggi kolom): 0,20 m (jarak sengkang) = 19 sengkang dibulatkan menjadi 20 buah besi tulangan sengkang.
- Panjang besi untuk satu sengkang 20 cm + 20 cm + 20 cm + 20 cm + 10 cm (panjang tambahan untuk pembengkokan) = 90 cm = 0,9 m.
- Jumlah total besi tulangan D10 yang dibutuhkan 20 x 0,9 m = 18 m.
- Jumlah batang tulangan D10 18 m : 14 m (panjang satu tulangan di pasaran) = 1,286 batang atau dibulatkan menjadi = 2 batang.
- Berat total tulangan D10 18 m x 0,57 (nilai dari tabel) = 10,26 kg.
Jika memilih sengkang yang sudah jadi, belilah 2 batang tulangan D12 dan 20 buah tulangan penguat. Namun, jika anda memilih membuat sengkang sendiri, cukup beli 2 batang tulangan D12 dan 2 batang tulangan D10. Bagaimana, mudah sekali bukan?
Tips Menghitung Kebutuhan Besi Untuk Bangunan
Seperti penjelasan awal, bahwa menghitung kebutuhan besi kontruksi bangunan sebenarnya gampang-gampang susah. Cara menghitung kebutuhan besi untuk kontruksi anda tentu harus memperhitungkan modal pengeluaran yang anda alokasikan untuk satu proyek pilihan anda.
Agar anda yakin dengan perhitungan kebutuhan besi yang diperlukan, ada baiknya anda ikuti tips menghitung besi bangunan yang tepat di bawah ini. Solusi di bawah ini adalah trik agar anda tidak salah perhitungan saat mengeluarkan modal untuk pembelian bahan material kontruksi anda.
Cek Dan Ikuti Informasi Daftar Harga Semen 1 Sak Semua Merk Terbaru.
Menghitung Panjang Besi Bangunan
Tips pertama sebelum memulai cara menghitung kebutuhan besi adalah menentukan panjang besi yang akan digunakan. Misalkan anda memilih besi beton polos dengan diameter 10 mm dan panjang 18 meter. Sekarang, anda harus dapat memastikan berapa panjang dan berapa banyak batang besi yang diperlukan.
- Silahkan anda ikuti contohnya, berat standar untuk diameter ini adalah 0,555 kilogram.
- Maka, volume totalnya adalah 0,555 kg x 18 = 9,99 kg.
- Untuk menentukan jumlah batang yang diperlukan, anda cukup membagi angka ini dengan panjang per batang.
- Jika panjang besi adalah 9 meter per potong, jumlah besi yang dibutuhkan adalah dua batang, dihitung 18:9.
Menghitung Semua Tulangan Pokok Besi
Setelah berhasil menentukan panjang dan jumlah besi yang dibutuhkan, cara menghitung kebutuhan besi selanjutnya adalah menentukan besi tulangan utama. Sebagai ilustrasi, mari kita menghitung besi tulangan utama dengan diameter 12 mm.
- Misalkan anda membutuhkan 5 buah, masing-masing berukuran 8 meter, dengan total 40 meter.
- Jika besi yang tersedia di pasaran biasanya berukuran panjang 10 meter.
- Maka kebutuhan besi dapat dihitung dengan membagi 40m dengan 10m.
- Sehingga menghasilkan 4 buah. Untuk beratnya sendiri, dengan asumsi 0,875 kg.
- Maka total beratnya dihitung 0,875 kg x 40 = 35 kg.
Menghitung Tulangan Sengkang Atau Cincin
Selain dari cara menghitung kebutuhan yang telah dijelaskan sebelumnya, tips terakhir adalah menentukan kebutuhan tulangan sengkang atau ring. Biasanya, panjang satu buah tulangan sengkang dapat dihitung sebagai 25 cm + 15 cm + 25 cm + 15 cm + 5 cm + 5 cm = 90 cm = 0,9 m.
- Tulangan sengkang kolom di pasaran biasanya memiliki tinggi 6 meter, dengan jarak pemasangan sekitar 15 cm.
- Dengan demikian, perhitungannya dengan membagi 6 dengan 0,15, sehingga menghasilkan kurang lebih 40 buah besi tulangan sengkang.
- Panjang total besi tulangan sengkang yang tersedia di pasaran, biasanya dijual dengan panjang 11 meter.
- Oleh karena itu, untuk menentukan kebutuhan besi tulangan sengkang, kita dapat melakukan perhitungan 36 dibagi 11.
- Hasilnya kira-kira 3,27 buah. Sehingga bisa dibulatkan menjadi empat buah.
Kesimpulan
Kesimpulannya, cara menghitung kebutuhan besi untuk konstruksi memerlukan perhitungan panjang yang cermat, mulai dari dimensi, diameter, dan pola penggunaan tertentu. Baik itu besi beton polos, besi tulangan utama, atau tulangan sengkang, setiap jenis besi yang digunakan membutuhkan pertimbangan terhadap panjang, berat, dan jumlahnya. Cara menghitung kebutuhan besi yang akurat akan memudahkan proses pemasokan besi yang diperlukan untuk proyek konstruksi, baik dalam bentuk batangan maupun tulangan.