8 Cara Menghemat Token Listrik Non Subsidi: Optimalkan Penggunaan Listrik Anda!
Mengetahui tentang cara menghemat token listrik non subsidi bisa menjadi langkah penting bagi banyak rumah tangga untuk mengurangi pengeluaran bulanan dan mengelola konsumsi energi dengan lebih bijak.
Dalam artikel ini, kami akan membagikan beberapa cara menghemat token listrik non subsidi beserta penyebab kenapa token listrik boros penggunaan. Oleh karena itu, untuk sobat yang penasaran dengan cara menghemat token listrik non subsidi, pastikan kamu mengikuti hingga tuntas artikel ini!
Sekilas mengenai Token Listrik Non Subsidi
Ada dua jenis pemanfaatan listrik yang disediakan oleh PLN, diantaranya adalah subsidi dan non subsidi. Tapi dalam artikel ini, kita akan berfokus ke token listrik non subsidi.
Apakah yang dimaksud dengan token listrik non subsidi? Token listrik non subsidi adalah bentuk pembayaran untuk layanan listrik prabayar yang disediakan oleh PLN yang tidak melibatkan bantuan dari pemerintah.
Berbeda dengan token listrik subsidi yang mana terdapat campur tangan atau bantuan dari pemerintah, harga per kWh token listrik non subsidi umumnya jauh lebih mahal dibandingkan dengan yang subsidi.
Perbedaan Token Listrik Non Subsidi dan Subsidi
Sudahkah kamu memahami apa perbedaan dari token listrik subsidi dan non subsidi? Jika belum, silahkan perhatikanlah penjelasan kami berikut ini.
-
Target pelanggan
Token listrik non subsidi diperuntukkan bagi pelanggan umum yang tidak termasuk ke dalam kategori miskin. Biasanya meliputi rumah tangga dengan ekonomi yang tergolong sudah mampu, bisnis, industri dan lain-lain.
Sedangkan token listrik subsidi ditujukan untuk pelanggan yang masuk ke dalam kategori penerima bantuan atau masyarakat kurang mampu. listrik subsidi ini umumnya meliputi pelanggan rumah tangga dengan daya 450 VA dan900 VA yang terdaftar dalam program subsidi pemerintah.
-
Harga listrik
Salah satu yang juga termasuk sebagai perbedaan mendasar antara listrik non subsidi dan subsidi terletak pada harga pembelian listriknya. Seperti yang telah kami sebutkan sebelumnya bahwa, harga listrik non subsidi cenderung lebih mahal dibandingan dengan listrik subsidi yang mendapatkan suntikan bantuan dana dari pemerintah.
Untuk harga token listrik non subsidi umumnya berkisar dari harga Rp1.400 hingga Rp1.500 per kWh. Sedangkan token listrik subsidi hanya Rp400 sampai Rp600 saja per kWh-nya.
-
Daya listrik
Perbedaan selanjutnya dilihat dari segi daya listrik masing-masing. Untuk token listrik subsidi, yang mana ditujukan untuk masyarakat kurang mampu, hanya memiliki daya, mulai dari 450 hingga 900 VA (tidak lebih dari 1000 VA).
Sedangkan token listrik non subsidi memiliki daya yang beragam mulai dari 900 VA, 1300 VA, 2200 VA, hingga 6.600 VA. Hal ini memberikan ruang bagi pengguna untuk lebih bebas menggunakan berbagai peralatan listrik apapun yang diinginkan.
-
Keterbatasan penggunaannya
Pada token listrik non subsidi, pelanggan memiliki kendali penuh atas penggunaan listrik mereka dan bisa membeli token sesuai kebutuhan dan kemampuan finansial mereka.
Sementara token listrik subsidi cenderung lebih terbatas dalam menggunakan listrik, karena merupakan bagian dari program bantuan sosial pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin.
-
Tujuan penggunaan
Sesuai dengan target pelanggan dan daya listrik yang dimiliki, token listrik non subsidi umumnya digunakan untuk keperluan bisnis, industri, atau pun untuk keperluan rumah tangga yang tergolong mampu.
Sedangkan token listrik subsidi, tujuan penggunaannya dikhususkan bagi keluarga kurang mampu. Untuk mendapatkan token listrik subsidi ini pun, pelanggan harus wajib memenuhi syarat dan kriteria yang telah ditentukan.
Penyebab Token Listrik Boros Pemakaian
Sebelum lanjut ke cara menghemat token listrik non subsidi, kami akan menjelaskan terlebih dahulu mengenai beberapa penyebab token listrik boros pemakaian.
Ada beberapa hal yang menyebabkan konsumsi token listrik boros, diantaranya adalah sebagai berikut:
-
Peralatan listrik dibiarkan menyala saat tidak digunakan
Penyebab yang paling mempengaruhi boros nya penggunaan token listrik adalah peralatan listrik yang dibiarkan tetap menyala saat sedang tidak digunakan.
Ini memicu penggunaan peralatan listrik secara berlebihan. Contoh kasus yang sering terjadi dalam hal ini adalah seperti menyalakan TV namun malah fokus menggunakan gadget, membiarkan laptop atau pun HP tetap tercharger walaupun sudah penuh, menyalakan lampu di siang hari, menyalakan AC seharian, dan yang lainnya.
-
Terdapat masalah pada instalasi listrik dalam rumah
Instalasi listrik yang tidak bagus maupun penggunaan kabel yang sudah tua atau rusak dapat menyebabkan kebocoran listrik yang meningkatkan konsumsi listrik tanpa disadari pengguna.
Demikian juga dengan peralatan listrik yang rusak atau tidak berfungsi dengan baik dapat menyebabkan konsumsi listrik yang lebih tinggi dari biasanya.
-
Penggunaan peralatan listrik berdaya tinggi
Perlu diketahui bahwa penggunaan peralatan listrik yang memiliki daya tinggi seperti AC, mesin cuci, pemanas air, atau peralatan listrik yang memiliki daya tinggi lainnya, dapat menghabiskan banyak energi jika digunakan secara berlebihan.
Selain itu, pengaturan suhu tinggi pada beberapa jenis peralatan listrik seperti kulkas dan AC atau peralatan listrik lainnya juga dapat memicu penggunaan listrik yang boros, karena ketika volume dinaikkan maka mesin nya akan bekerja lebih ekstra sehingga membutuhkan lebih banyak juga daya listrik.
-
Penggunaan lampu yang boros energi
Penyebab boros token listrik yang selanjutnya adalah penggunaan lampu yang boros energi, seperti lampu pijar atau pun lampu lain yang boros energi.
Seperti yang kita ketahui sendiri, lampu sejenis pijar memiliki cahaya yang samar atau kurang terang, sehingga penggunaannya biasanya lebih dari 1. Sementara, menggunakan lebih banyak lampu dari yang diperlukan tentu akan membuat pemakaian listrik menjadi boros.
-
Faktor cuaca
Bagian terakhir dari penyebab token listrik boros bisa juga karena pengaruh cuaca. Pada saat cuaca panas, penggunaan seperti AC atau kipas angin akan meningkat, yang dapat menyebabkan konsumsi listrik yang lebih tinggi.
Demikian juga yang terjadi pada saat cuaca sedang dingin, penggunaan pemanas ruangan akan meningkatkan konsumsi listrik secara signifikan.
Cara Menghemat Token Listrik Non Subsidi
Nah, setelah mengetahui sejumlah penyebab token listrik boros konsumsi, selanjutnya kami akan menjelaskan tentang beberapa cara menghemat token listrik non subsidi, diantaranya yaitu:
-
Gunakan peralatan listrik rendah daya/ hemat energi
Cara menghemat token listrik non subsidi yang pertama yakni dengan menggunakan peralatan listrik rendah daya atau hemat energi.
Alangkah lebih baik, jika anda mencari peralatan seperti AC, kulkas, mesin cuci, atau peralatan listrik lainnya yang memiliki label hemat energi. Dengan begitu, penggunaan listrik anda pun dapat lebih terkontrol.
-
Periksa dan perbaiki instalasi listrik
Seperti yang anda telah ketahui sebelumnya, salah satu penyebab token listrik boros ialah adanya masalah pada instalasi listrik. Nah, oleh karena itu, cobalah periksa instalasi listrik, pastikan tidak ada kebocoran listrik, kabel yang rusak, ataupun sambungan yang longgar.
-
Optimalkan penggunaan peralatan listrik
Selanjutnya, untuk menghemat token listrik non subsidi, pastikan anda mematikan dan mencabut semua peralatan listrik apapun saat tidak digunakan. Peralatan dalam mode standby tetap akan mengkonsumsi listrik. Anda juga bisa menggunakan power strip untuk dengan saklar untuk memudahkan mematikan beberapa perangkat sekaligus.
-
Gunakan lampu jenis LED
Cara menghemat token listrik non subsidi yang selanjutnya adalah menggunakan lampu jenis LED. Untuk pencahayaan, kami lebih menyarankan agar agar anda menggunakan lampu LED, dari pada lampu pijar atau neon yang cenderung boros memakan listrik.
-
Optimalkan penyetelan suhu peralatan listrik
Dalam upaya cara menghemat token listrik non subsidi, diperlukan juga manajemen penggunaan AC. Atur lah suhu peralatan listrik seperti kulkas dan AC dengan tepat (tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah juga).
Selain itu, pastikan juga anda secara rutin membersihkan AC. Karena, filter AC yang bersih dapat meningkatkan efisiensi pendinginan dan mengurangi konsumsi energi.
-
Atur penggunaan peralatan listrik secara efisien
Cara menghemat token listrik non subsidi yang selanjutnya yaitu dengan mengatur penggunaan peralatan listrik secara efisien. Misalnya dalam hal mencuci pakaian.
Alangkah lebih baik, jika anda mencuci pakaian dalam jumlah yang banyak sekaligus, dari pada mencuci dalam jumlah kecil namun dalam beberapa kali. Langkah ini untuk mengurangi penggunaan listrik berulang
-
Hindari menggunakan peralatan listrik berdaya tinggi secara bersamaan
Terakhir, cara menghemat token listrik non subsidi yakni dengan menghindari menggunakan peralatan listrik berdaya tinggi secara bersamaan, untuk menghindari lonjakan secara tiba-tiba konsumsi listrik.
Terutama jika daya meteran token listrik anda masih tergolong rendah. Menghidupkan beberapa peralatan berdaya tinggi mungkin akan membuat meteran jeglek. Sementara, perlu diketahui bahwa meteran listrik yang sering jepret akan membuat konsumsi listrik menjadi boros.
Akhir Kata
Dengan memahami dan menerapkan berbagai cara menghemat token listrik non subsidi, pengguna token listrik non-subsidi dapat mengoptimalkan penggunaan peralatan listrik dan menghindari pemborosan listrik dan merasakan manfaat langsung berupa pengurangan biaya listrik bulanan.